Tuesday, November 21, 2006

#079: Hakekat Kematian


Raga itu terus berjalan. Menyisiri sebagian jalanan ibukota. Pagi, siang, sore menuju malam. Kembali lagi; pagi, siang, sore menuju malam. Begitulah ketika waktu terus berputar. Dan, raga itu terus berjalan seolah-olah menghiraukan berputarnya sang waktu.

Ini seperti melewati batas kota. Dengan sekali melangkah, sang raga telah berpindah ke kota yang lain.

Sangat singkat. Tak terasa! Dan begitulah dengan kematian. Perpindahan dari alam kehidupan menuju ke alam kematian seperti halnya melewati sebuah batas kota. Berpindah, tanpa sang raga bisa merasakan; telah mati ataukah tetap tinggal. Bercengkerama, beraktivitas, tapi dalam dunia yang berbeda. Dunia kasat mata. Dunia maya. Alam ghaib!

Sekali lagi, karena ini adalah kematian. Salah satu misteri kehidupan manusia.


Padepokan Tebet, 14 Maret 2004, 01:30 WIB.
(c) GJ

0 Comments:

Post a Comment

<< Home