Sunday, October 15, 2006

#030: Matari Tidaklah Seangkuh Kita


Matari itu lambat-laun mulai meninggi
Tiga jam yang lalu, ia masih mengintip di balik ufuk
kemudian perlahan-lahan melewati kakinya
menyapa embun memberi kehangatan angin pagi
membuat riang sekawanan burung yang terbang dari satu ranting, ke ranting pohon yang lain.

Kini, ia telah begitu perkasa memberikan segala sinarnya ke bumi
membuat merah-kuning-putih segala benda
memberikan cahaya ke alam semesta dengan penuh kelembutan

Ia perkasa, tapi tidak jumawah seperti layaknya sifat manusia bila bertahta dengan menindas semua benda yang ada di bawah
Ia perkasa, tapi tak terjebak dengan strata seperti layaknya manusia bila berkuasa
membuat jarak di sekelilingnya
Ia telah menyindir, bahkan menampar kita
Ataukah kita yang memang terlalu dungu untuk bisa memahaminya?!


Padepokan Tebet di pagi hari, 240703(c) by Gus John.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home