Monday, October 16, 2006

#037: Dari Kuningan hingga Tebet: Dari Turnamen Futsal hingga Rapat Perseroan Terbatas "Wikusama"


Padepokan Tebet, 18-08-03 di pagi hari.
Tatkala tetesan-tetesan embun telah melekat di dedaunan. Seperti biasa. Sekawanan suara burung membangunkanku pagi ini. Mereka bercanda sambil bersiul, dari satu ranting ke ranting pohon yang lain. Di antara sekawanan burung itu, ada satu burung yang suaranya cukup jelas kukenal. Suaranya berbeda dengan yang lain. Sangat jelas berbeda. Entah apa nama burung itu?!

Kuantarkan AW (Agus Widjaya/1C) pulang, sampai di pintu gerbang padepokan. Semalam, dia menginap di sini, setelah aku dan Wanus bertemu secara tidak sengaja dengannya di toko buku Gramedia di Hero Gatsu. Ia pun kemudian mampir dan menginap di padepokan. Kita ngobrol banyak hal hingga larut malam, ditemani kacang rebus, mie rebus, nescafe, dan Kabelvision.

Sepagi ini, Mbak Yati, istri penjaga padepokan sedang menyapu di taman. Ia bersihkan rerumputan dari kotoran dedaunan kering yang rontok. Daun mangga dan daun cemara, serta buah mengkudu yang jadi sampah di atas hamparan taman itu. Semua ia bersihkan. Kemudian ia guyur dengan air. Rerumputan itu menjadi tampak segar, layaknya menyambut mentari yang sebentar lagi kan menyapa bumi. Memberi warna pada semua permukaan.

#
Ba'da Maghrib di Padepokan Tebet; 16 Agustus 2003.
Aku tak pernah menyadari sebelumnya. Dengan hanya berbalut handuk dan kaos oblong, aku terkapar di atas kasur. Niat ingin mandi, tapi mata ini rasanya tak bisa untuk diajak kompromi. Barangkali ia marah, ingin mendapatkan haknya, yang sedari pagi sibuk oleh kegiatan olahraga, hingga rapat di sore harinya. Sangat lelah. Maka tertidurlah. Tak kuasa kumenahan kantuk yang teramat berat. Kubiarkan saja rasa kantuk itu menguasai jiwaku, kemudian mematikan sesaat ragaku. Aku pun masuk dalam dunia yang berbeda, yang aku bahkan semua manusia pun tak mampu mengendalikan atau mengontrolnya. Tidur. Terlelap.Wanus tertidur lebih dulu di sebelahku. Sejak rapat PT tadi sore, dia sudah terkapar di kasur tebalnya. Dia tertidur dalam kelelahan, setelah mencetak satu gol dalam partai futsal.

#
Dua jam yang lalu, suasana di Padepokan ini masih ramai. Tujuh mobil berjejer paralel, memenuhi halaman padepokan. Sementara lima motor berjejer menempati teras, di depan dan samping ruang perpustakaan. Sore ini, IAW memang punya gawe. Ada rapat khusus membahas perkembangan PT Wikusama; cikal-bakal yang akan menentukan kejayaan IAW di masa depan. Sebuah langkah terobosan untuk mencoba menjawab segala tantangan dan problematika yang dihadapi IAW; dulu, kini hingga hari esok.

Hadir dalam pertemuan itu: Noka beserta istri (Ummi), Choirul beserta istri (Lilis), K-San beserta istri (Tin) dan putrinya, Ewenk beserta istri (Ambar) dan putranya; Sayyid yang lucu dan menyenangkan. Juga Parjon, Kencong, M. Farid, Ali Thamrin, dan Andry Sofyan yang jauh sengaja datang dari Jatiluhur. Aku, Cipeng dan Wanus, selaku tuan rumah.

Kita kumpul pasca final futsal, hingga rapat bubar sekitar jam lima sore. Kita membahas khusus seputar PT. Mulai dari telah berdirinya PT, struktur dan susunan organisasinya, strategi dan kebijakannya, hingga prospektus. Sebelum rapat, kita makan bersama. Es degan, ayam bakar, ayam panggang, lele dan ayam goreng menjadi hidangan. Plus, ikan klothok hasil gorengan Cipeng. Sayang, sambal terasi ndak kelihatan. Rapatnya sih hanya satu jam, selebihnya acara makan bersama; mencari berkah silaturahmi.

#
Empat jam yang lalu, angkatan 7 mencetak sejarah. Mereka berhasil menjadi juara turnamen futsal antar angkatan IAW 2003; sebuah event resmi pertama yang diselenggarakan oleh Departemen Olahraga dan Seni IAW, yang rencananya akan diadakan rutin setiap enam bulanan. Dalam laga final, Jerry dkk berhasil mengalahkan angkatan 1 dengan skor telak 15-8. Sebuah partai final ideal. Penampilan angkatan lulusan tahun 2001 itu sangat atraktif. Angkatan1 yang sebelumnya mampu menghentikan langkah angkatan 2 (satu-satunya angkatan yang mengalahkan tim juara di penyisihan) di partai semifinal, dibuat bulan-bulanan. Dan, angkatan 7 memang layak jadi yang terbaik. Tiga gelar mereka rebut; Juara Turnamen Futsal IAW 2003, suporter atraktif, dan kiper terbaik. Sebuah contoh kedinamisan yang membanggakan.Selamat!

#
Seperti layaknya angkatan-7, untuk melangkah dan menatap masa depan nan gemilang, IAW butuh kedinamisan!
Bravo IAW.


Padepokan Tebet, 24/8/03© GJ

0 Comments:

Post a Comment

<< Home