Tuesday, November 28, 2006

#087: Rintihan...

Kepalaku penat. Syaraf otakku berdenyut-denyut seolah-olah ingin ambrol saja. Inspirasi dan ide begitu banyak, tapi sulit untuk kutuangkan dalam tataran teks. Ide, inspirasi, asumsi, hipotesa, semua bercampur menjadi satu. Berbaur, seiring dengan telingaku yang mendengar berita, mataku yang melihat dan membaca, dan otakku yang kemudian melakukan analisa. Semua bergelindan menjadi satu.


***
Dadaku serasa bergetar. Denyut jantungku berdecak keras. Terlalu banyak ide menimbulkan pergulatan pikiran di dalam batin. Ide-ide itu mengisi setiap relung-relung otak, seperti halnya arus Ciliwung yang mengalir deras melewati kanal-kanal.

Telah kutemukan hipotesa tentang nasionalisme yang lebih bersifat fisik, atau aku menyebutnya sebagai "nasionalisme semu" di kalangan militer. Kebobrokan negara karena kebijakannya yang cenderung a-historis; mengangkangi hukum di bawah daulat kekuasaan. Tentang kerajaan nusantara; kaitannya dengan kehidupan sekarang. Atau tentang Banjir Kanal Timur dan kebijakan-kebijakan Pemprov DKI dengan segala kontroversinya. Dan masih banyak lagi yang lain. Duh, begitu banyaknya......

Semua masih dalam tataran konsep. Aku masih belum bisa menuangkannya dengan lancar. Otakku terasa penuh. Lidahku terasa keluh. Mulutku terasa gagu. Akhirnya semua kubiarkan mengalir begitu saja, menunggu waktunya.

Ah, andaikan saja ada laptop kecil yang selalu menemani kemanapun aku pergi, tentu inspirasi-inspirasi itu tak akan terbuang begitu saja. Tentu inspirasi-inspirasi itu tak akan terbawa lamunan, terseret dalam mimpi, lalu ia pergi. Lenyap karena begitu banyaknya.
Ah, sungguh penat otakku.




02-02-05. Landmark Center Tower B, Suite 801, Jakarta (c) GJ

0 Comments:

Post a Comment

<< Home