Tuesday, January 16, 2007

#100: IAW Menyambut Ketua Umum Baru


Bulan depan, tepatnya Minggu, 19 Maret 2006, Ikatan Alumni Wikusama (IAW) akan memiliki Ketua Umum baru. Ketua Umum periode yang ke dua. Prosesnya, sudah dimulai sekarang. Pemilihan Ketum tersebut mengikuti tradisi sebelumnya; dengan melalui proses penyaringan kandidat ketua via millist Wikusama (millist alumni). Setiap anggota alumni, sesuai dengan syarat pemilihan yang diajukan oleh Koordinator Acara, berhak untuk ditampilkan dan menampilkan dirinya sebagai kandidat. Dari proses penyaringan itu, tiga besar suara kandidat akan dibawa ke forum Temu Alumni yang rencananya akan digelar di Kawasan Ragunan. Di depan para alumni, mereka harus mengeksplore potensi dan kelebihan masing-masing. Dan, suara alumnilah yang akan menentukan, siapa yang layak dan pantas untuk dipilih sebagai Ketum IAW periode 2006-2009.

Selain proses dan persiapan acara yang sudah berjalan bagus, ada beberapa hal yang penting untuk menjadi perhatian alumni, khususnya buat para kandidat. Pertama, tugas Ketum IAW mendatang akan semakin menantang. Seiring dengan terus bertambahnya jumlah alumni (sekarang saja sudah 11 angkatan), memanage sekitar 1500-an orang dengan pola pikir yang beragam tentulah dibutuhkan kesabaran tersendiri.

Kedua, memanage teman-teman yang lebih "senior" (angkatan yang lebih tua), dibutuhkan seorang Ketum yang punya adab, tata-krama dan etika yang baik. Karena bisa jadi, Ketum terpilih nanti jaraknya jauh dengan angkatan pertama. Orang yang sudah berpengalaman dalam organisasi, point ini sangat penting. Pendekatan kepada anggota yang sudah berkeluarga dengan anggota yang baru lulus, tentu butuh pola pendekatan yang berbeda.

Ketiga, Ketum IAW mendatang harus tipe "orang gaul". Pergaulannya luas; lintas angkatan. Tidak terpaku pada angkatannya saja, atau terpaku hanya pada satu atau tiga angkatan yang ia kenal saja. Tapi semua angkatan. Seorang Ketum harus menghormati generasi yang lebih tua, sekaligus menyanyangi (baca: ngemong) yang lebih muda.

Keempat, Ketum IAW mendatang harus lebih aktif dan dinamis dari kepengurusan sebelumnya. Pengurus IAW mendatang harus lebih baik dari pengurus lama, karena itu pertanda sebagai sebuah kemajuan. Kelemahan pengurus sebelumnya harus dijadikan sebagai evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang.

Sebagai pengurus lama, saya akan membiarkan proses pemilihan Ketum IAW nanti berjalan secara normal dan apa adanya. Tidak ada istilah "jago dielus-elus". Tak ada rekayasa. Tak ada dukung-mendukung. Setiap anggota alumni berhak untuk maju. Setiap kandidat silahkan bertarung dalam sesi kampanye nanti dengan seru. Biarkan alumni yang akan menilai.

Yang penting, adab, etika, aktif, dinamis dan gaul, adalah syarat-syarat yang ideal untuk dipilih.
So, jangan sampai salah pilih!




Jakarta-Landmark Tower-B, 13 Feb 2006
(c) Gus John
*Salah Satu Pendiri dan Ketua Umum IAW 2003-2006

0 Comments:

Post a Comment

<< Home