#Move to...
Blog saya pindah ke http://ayunara.wordpress.com
Terima kasih.
salam,
-gj-
...........ada cinta, sosial, budaya, ekonomi, politik, sejarah, nasionalisme, film, jalan tol, macet, sifat-sifat manusia, filsafat, ritual-keagamaan, sufistik, alummi, gender, persahabatan, reuni, silaturahmi, voli, atau bahkan goyang Inul. Temukan semuanya dalam tulisan-tulisan saya berikut ini...........

Do'a-do'a ini sangatlah perlu, karena papanya Pambayun dan Narayana ini bukanlah orang yang kaya-raya dari "sono"-nya. Bukan pula penguasa, pejabat, pengusaha dan turunan atau keluarganya. Dan tidak pula memiliki warisan harta yang berlimpah-ruah.

taken from #087:
Dadaku serasa bergetar. Denyut jantungku berdecak keras. Terlalu banyak ide menimbulkan pergulatan pikiran di dalam batin. Ide-ide itu mengisi setiap relung-relung otak, seperti halnya arus Ciliwung yang mengalir deras melewati kanal-kanal".
Kini, jalanan ibukota penuh dengan lubang. Hampir 70% mungkin. Tidak hanya jalan-jalan yang kecil, jalan sekelas Gatot Subroto, MT Haryono, bahkan area "Segitiga Emas" seperti Jln. HR. Rasuna Said pun ikutan bolong-bolong. Sebuah penampakan Ibukota yang kumuh, lusuh, tidak sepadan antara bangunan pencakar langit yang tinggi-megah menjulang dengan infrastruktur transportasi sebagai ibukota negara.Dilengkapi konten khusus umat Hindu dan Telepon Gratis Sesama Esia Selama 4 Bulan Di Bali
Kini masyarakat Bali memiliki hape eksklusif yang dibuat berdasarkan masukan mereka dan dipersembahkan pula untuk mereka. Hape tersebut dilengkapi konten khusus umat Hindu seperti kalender Bali, pustaka Hindu, penanda waktu Tri Sandhya, Gending Bali dan Wallpaper Bali. Selain itu masyarakat Bali yang membeli hape ini juga akan menikmati bonus sms 240 ribu karakter ke sesama Esia dan telepon gratis juga ke sesama pelanggan Esia di Bali selama 4 bulan (hingga 31 Mei 2009). Esia juga akan menyisihkan Rp 10 ribu dari setiap penjualan Hape Esia Bali sebagai dana punia yang akan diserahkan melalui PHDI (Parisadha Hindu Dharma Indonesia).One Day Trip to Batam. Terbang Hemat 20% bersama Esia-Sriwijaya Air
Dunia jurnalistik layaknya dunia Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Ada challenge (tantangan), adventure (petualangan), dan network (pergaulan) yang luas di sana. Tak begitu heran, ketika mendapatkan tawaran mewakili BTel Blogger Community dan Esia Pojok Foto untuk meliput acara pers conference kerjasama Esia-Sriwijaya Air di atas pesawat dari Jakarta menuju Batam, Jum’at (23/01/2009) lalu, penulis sangat antusias untuk menerima tantangan itu.
Karena acaranya sangat padat (One Day Trip), hari Jum’at itu kita seperti dikejar waktu. Berangkat pagi 05:30 WIB dari rumah, dan sampai di kantor jam 06:45. Bersama rombongan jurnalis, kita berangkat dari Kantor Wisma Bakrie jam 08:17 menuju Bandara Sukarno-Hatta. Sampai di Bandara 09:00. Pesawat sedikit delay 15 menit. Untuk mengisi waktu, kita hunting gambar yang bagus di sekitar ruang tunggu. Selebihnya, ngobrol dengan teman-teman wartawan. Sebelum naik pesawat, kita foto bareng Erik Meijer, Wakil Presiden Direktur Bakrie Telecom dan Chandra Lie, Presiden Direktur Sriwijaya Air beserta para pejabat dari Esia dan Sriwijaya Air lainnya.
Di dalam pesawat, acara tak kalah meriah. Dibagi dalam 3 sesion; Pertama, pers conference/release bentuk kerjasama Esia-Sriwijaya Air yang disampaikan oleh Ridzki Kramadibrata, Executive Vice President (EVP) Marketing, Product & CRM Bakrie Telecom dan Ibu Ruth Hana Simatupang, Public Relation Sriwijaya Air. Menurut Ridzki, ini adalah pers conference pertama kali yang diadakan di atas pesawat, dan diikuti oleh 40 orang jurnalis dari berbagai media ibukota.
Cara aktivasi voucher talktime edisi khusus Esia-Sriwijaya Air itu juga sangat mudah. Setelah beli voucher khusus, cukup kirim sms ketik : REG (spasi) ESIA ke nomor 3910. Pengirimannya pun cukup dilakukan sekali saja dengan tarif Rp. 500/sms. SMS balasan akan memberikan informasi alamat penukaran voucher untuk mendapatkan diskon 20% Sriwijaya Air yang lokasinya semua ada di Jakarta.
Sesion ke-2; tanya jawab yang dipandu oleh Dino M. Purwana, Vice President (VP) CRM Bakrie Telecom. Dalam jawabannya, dengan adanya kerjasama ini Dino menargetkan aktivasi sebanyak 100 ribu pelanggan baru, dengan asumsi penambahan revenue sebesar 15-20%. Jika mengacu pada revenue perusahaan per bulan Desember 2008, penambahan itu diprediksi akan mencapai sekitar 30 – 40M.
Sebagai sesion terakhir; door prize. Pembagian undian berhadiah HP Esia Kilau Warna untuk penumpang regular yang ada bersama rombongan kita. Tiga penumpang beruntung mendapatkan HP Esia jika menemukan amplop di bawah tempat duduk mereka. Hadiah kejutan dari Esia diserahkan masing-masing oleh Ridzki Kramadibrata dan Dino M. Purwana (mewakili Esia), dan Kapten Pilot pesawat yang bertugas. Para pemenang pun menyambut dengan gembira atas kejutan berhadiah tersebut.
Jam menunjukkan 12:00 WIB. Kita landing di Bandara Hang Nadim, Batam dengan lancar. Setiba di Bandara, kita langsung menuju ke Masjid al-Huda, masjid tua berwarna hijau dominan, di tengah hamparan bukit berkapur yang gersang dan pohon petai Cina Jawa yang semi meranggas.
Sehabis sholat, kita arah balik menuju bandara, kemudian belok ke kanan menuju arah Sekupang. Kita lewati Perumahan Bukit Indah Sukajadi, Hotel Vista dan RS Awal Bros. Kemudian belok ke Jalan Bunga Raya. Kita lewati Koramil Batam Timur, kemudian belok kanan menuju Jalan Pembangunan. Kita lalui Hotel Swiss-Inn, Plaza Top 100, kemudian putar balik menuju Vihara Budi Bhakti yang lokasinya di belakang Hotel Indah.
Di areal Vihara itu mereka harus menemukan jawaban dari setiap petunjuk yang tertulis dalam secarik kertas di dalam amplop. Petunjuk demi petunjuk terus mereka gali. Security, penjaga warung, penjaga kelenteng, menjadi nara sumber informasi penting bagi mereka untuk mencari jawaban.
Petunjuk selanjutnya mengarah ke aktivitas belanja di Top 100 dan harus difoto. Para jurnalis membeli aneka-ragam barang tidak boleh lebih dari waktu 10 menit. Coklat, baju, roti, minuman, mereka bingung untuk membeli. Waktu terus bergerak, aktivitas kemudian menuju ke Gerai Esia Batam yang lokasinya di komplek pertokoan Nagoya.
Jam menunjuk 16:00. Kita kembali ke Bandara Hang Nadim. Sekitar jam 17:00 kita take off menuju Jakarta. Dalam perjalanan, pemenang Journalists Amazing Games Batam diumumkan. Tim Esia Kuning dinyatakan sebagai pemenang dan berhak mendapatkan hadiah tiket Sriwijaya Air Jakarta-Singapure-Jakarta, plus akomodasi dan uang saku US$100. Acara pun selesai begitu pesawat kita landing di Bandara Sukarno-Hatta jam 18:25. Rombongan menuju Wisma Bakrie, kemudian bubar.
Semua pihak (baik Esia ataupun Sriwijaya Air) tentu berharap, kerjasama ini bisa ditingkatkan dalam bentuk kerjasama lainnya seperti harapan yang disampaikan Ridzki Kramadibrata dalam pers conference di dalam pesawat. Pelanggan Esia juga diharapkan bisa menikmati layanan terbang hemat seperti harapan Erik Meijer, dan mendapatkan kenyamanan terbang sesuai motto Sriwijaya Air; “Fly With Smile”.Orang tua lugu. Kulitnya gelap sepekat gagang sabit yang dia bawa. Pakaiannya lusuh, bercapil (topi) bundar. Makan satu warung denganku. Menunya sederhana; nasi, rawon kangkung (menu rawon tapi daging diganti dengan kangkung), plus tempe dan sambal. Dia makan dengan lahapnya.

Final AFF Suzuki 2008 yang dulu dikenal sebagai turnamen "Piala Tiger" menampilkan juara baru. Timnas sepakbola Vietnam di luar dugaan menggilas juara bertahan Singapura di semifinal, dan berhasil melakukan revans dengan menaklukkan kandidat terkuat Thailand di partai final.

Sejauh mata memandang, saat ini foto Caleg (baik Caleg DPR/DPRD Tk.1/Tk. 2) terpampang hampir di setiap sudut, pelosok kota/desa. Dari Ciangsana (Bogor), Ujung Aspal (Pondok Gede), Jakarta hingga di pelosok kota/desa seperti di Lamongan ataupun Jombang. Seperti biasa, janji-jani manis, slogan-slogan klise layaknya kecap nomor satu tertulis di samping foto para calon wakil rakyat itu. Mengaku paling religius, paling nasionalis. Di saat dunia sedang krisis, jaman lagi susah, tak menyurutkan niat para caleg itu untuk menjual diri mereka. Ada gula, ada semut. Jabatan wakil rakyat bagaikan gula, dan para caleg itu adalah semutnya.
